Skip to main content

Mengirim Pahala Sedekah Untuk Mayyit

Mengirim Pahala Sedekah Untuk Mayyit adalah merupakan hal yang diperbolehkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW sehingga hal tersebut menjadi tradisi dalam islam.

Namun belakangan ada segelintir orang yang mengatakan bahwa dari islam menolak Mengirim Pahala Sedekah Untuk Mayyit. Salah satu contohnya adalah Muhammad Hilal Abdul GhaniDalam sebuah komen ia menulis sebagai berikut :

MARAKNYA BISNIS HADIAH PAHALA DIKOTA JAKARTA . Study kritis terhadap Hadiah PAHALA. Dari awal Islam telah menolak hadiah pahala.”

Saya katakan bahwa Sahabat nabi pernah Mengirim Pahala Sedekah Untuk ibunya yag telah meninggal. Rosul saja kagak menyalahkan. Kok nt nyalahin mengirim pahala. Dasar ahli bidah.

Eh eh ternyata dia tidak percaya dan malah nantang saya untuk menunjukan haditsnya, drajatnya dan komentar ulama.

Muhammad Hilal Abdul Ghani berkata: “Sebutkan Riwayatnya Dan Derajat Hadistnya, Dan penjelasan para ulama?? Monggo Yai jawab , Pertanyaane Kulo?”

Jawaban Saya:

Riwayat Mengirim Pahala Sedekah Untuk Mayyit

Riawayatnya ada dalam kitab shohih Bukhori dan Muslim. Telah maklum bahwa hadits yang terdapat dalam dua kitab tersebut adalah hadits shohih. Berikut sanad dan riwayat hadits tentang hadiah pahala sedekah dalam kitab bukhori.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ، أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ يَزِيدَ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي يَعْلَى، أَنَّهُ سَمِعَ عِكْرِمَةَ، يَقُولُ: أَنْبَأَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ عَنْهَا، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ»

Mengirim Pahala Sedekah Untuk MayyitArti matan hadits: “Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah ada pahala yang bermanfaat baginya jika aku bersedekah harta atas namanya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (HR. Bukhari 2756)

Berikut sanad dan riwayat hadits tentang hadiah pahala sedekah dalam kitab Muslim.

وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّىَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ أَفَلَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ »

Arti matan haditsnya: “Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (Muslim 2373)

Berikut Screen shotnya:
Mengirim Pahala Sedekah Untuk Mayyit

Derajat Hadits Mengirim Pahala Sedekah Untuk Mayyit

Dengan melihat refrensi hadits tersebut yakni bukhori musliam, maka dapat langsung disimpulkan bahwa riwayat di atas adalah shohih. Sebab, ulama ahlu sunah sepakat atas keshohihan riwayat dalam dua kitab itu.

Penjelasan Ulama Mengenai Mengirim Pahala Sedekah Untuk Mayyit

Ibn Hajar dalam Fathul Bari Syarah Bukhori 8/329 berkata:

مِنْ الْفَوَائِد : جَوَاز الصَّدَقَة عَنْ الْمَيِّت ، وَأَنَّ ذَلِكَ يَنْفَعهُ بِوُصُولِ ثَوَاب الصَّدَقَة إِلَيْهِ وَلَا سِيَّمَا إِنْ كَانَ مِنْ الْوَلَد

Artinya: Sebagian dari faidah adalah bolehnya shodaqoh atas nama mayyit dan hal itu bermanfaat bagi mayyit sebab sampainya pahala shodaqoh kepada mayyit apalagi jika dilakukan oleh anak.

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim 6/62 berkata:

أن الصدقة عن الميت تنفع الميت ويصله ثوابها وهو كذلك بإجماع العلماء

Artinya: Sesungguhnya shodaqoh atas nama mayyit bermanfaat bagi mayyit dan pahalanya sampai kepdanya. Hal itu merupakan ijma’ ulama’.

Badruddin Al-Aini Al-Hanbali dalam kitab Umdatul Qori Syarah Bukhori 21/92 berkata:

أن ثواب الصدقة عن الميت يصل إلى الميت وينفعه

Artinya: Sesungguhnya pahala shodaqoh atas nama mayyit sampai kepada mayyit dan bermanfaat baginya.

Ibn Katsir dalam tafsirnya ketika menerangkan surat AN-Najm : 39 mengatakan bahwa ulama sepakat atas sampainya mengirim pahala kepada mayyit. Kata beliau:

فأما الدعاء والصدقة فذاك مجمع على وصولهما

Artinya: “Adapun doa dan shodaqoh maka hal itu merupakan masalah yang disepakati atas sampainya.”

Al-Bani dalam Mausu’ah Al-Bani Fil Aqidah 9/39 berkata:

وأن ثواب الصدقة وغيرها يصل من الولد إلى الوالد


Artinya: Dan sesungguhnya pahala shodaqoh dan selainnya sampai dari anak kepada orang tua. 

Demikianlah Penjelasan mengenai Mengirim Pahala Sedekah Untuk Mayyit. Wallohu a'lam. 

Comments

Popular posts from this blog

Nabi Muhammad Mempersaudarakan Muhajir dan Anshor

Persaudaraan  Muhajir dan Anshor Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase  baru  dalam hidup Nabi Muhammad . Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan  kepala  sebagai  tanda  hormat  dan  rasa  kagum. Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang  sebelum  itu  di  seluruh  wilayah  Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang sudah pernah ada. Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya  Abu  Bakr dan  Umar  -  demikianlah  mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang menjadi pokok pikirannya yang  mula-mula  ialah  menyusun barisan  kaum Muslimin serta mempererat persatuan mereka, guna menghilangkan segala  bayangan  yang  akan  membangkitkan  api permusuhan  lama di kalangan mereka itu. Strategi Nab

Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, Bagaimana hukumnya?

Persoalan Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, saat ini banyak dibicarakan di medsos. Mereka mencoba menjawab pertanyaan Bagaimana hukumnya? Ilustrasi Jawaban Tidak ada yang mensyaratkan sholat jum'at harus di dalam masjid selain madzhab Maliki. Madzhab Syafii yang diikuti oleh mayoritas warga Indonesia, tidak melarang sholat jum'at di luar masjid. Itu artinya, sholat jum'at di jalan raya tetap sah. Berikut ta'bir dalam kitab-kitab madzhab syafii: قال في حاشية الشرواني على تحفة المنهج قول المتن في خطة أبنية...... الخ اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في مغني المحتاج على المنهاج ص ٤١٧ جز اول في قول المتن( أن تقام في خطة أبنية أوطان المجمّعين) اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في شرح المحلي على المنهاج ص ٢٧٢ جز اول   في قول المتن ( أن تقام في خطّة أبنية أوطان المجمّعين) لأنها لم تقم في عصر النّبيّ صلى اللّه عليه وسلّم والخلفاء الراشدين إلاّ في مواضع الإقامة كما هو معلوم وهي ما ذكر سواء فيه المسجد والدّار والفضاء ..اھ قال

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a