Skip to main content

About

Assalamu Alaikum Warohmatulloh.

Tak kenal maka tak sayang. Begitu kata pepatah. Ya, disamping tak sayang, tak kenal juga menjadi jarak seseorang dengan orang lain. Karenanya, saya akan memperkenalkan diri.

Nama asli saya adalah Ahmad Qosim. Adapun Qosim Ibn Aly hanyalah nama pena. Ini biasa dilakukan oleh para penulis. Saya lahir di Jatirenggo, Waluyojati, Pringsewu, Lampung pada tangal 3 september 1985.

Pendidikan


Saya memperoleh pendidikan agama pertama kali dari kedua orang tua saya. Ayah saya yang mengajari saya membaca Quran. Setelah menghatamkan Al-Quran, saya mulai belajar pada para Kyai di desa saya. Di antaranya Kyai Mustolah, Kiyai Sayuthi dan lain-lain. Bersamaan dengan itu saya sekolah di SD N 1 Margodadi.

Selepas SD saya melanjutkan sekolah di MTsN Pringkumpul. Saya masuk sekolah pada pagi hari dan pada sore hari hingga malam, saya belajar agama pada Habib Yahya Bin Hamid Bin Ahmad Assegaf di pondok pesantren Sunan Jati Agung, di desa Jatiagung, Pringsewu.

Setelah tamat dari MTs tepatnya tahun 2000 saya melanjutkan belajar pada KH. Zuhrul Anam Hisyam di pondok pesantren At-Taujih Al-Islami, Leler, Randegan, Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah.

Setahun di sana, saya diperintah oleh Kyai saya untuk belajar pada KH. Thoifur Mawardi, di pondok pesantren Darut Tauhid, Kedungsari, Purworejo, Jawa Tengah. Saya belajar di sana selama 13 tahun, dari tahun 2001 sampai 2014.

KH. Thoifur Mawardi
Saat nyantri di Darut Tauhid, di samping belajar pada guru saya, saya juga belajar kepada beberapa ustadz seperti KH. Asyhuri Mawardi. Kepada beliau saya setoran hafalan al-quran.

Saya belajar qiroah sab’ah pada KH. Abdul Hamid yang merupakan salah satu murid Habib Salim Asy-Syatiri, Tarim, Yaman. Saya belajar fiqih kepada KH. Yusuf Rosyadi, KH. Muslih. Keduanya juga merupakan murid Habib Salim Asy-Syatiri, Tarim, Yaman.

Saya belajar Nahwu dan Balaghoh pada KH. Abdul Fatah. Belajar Usul Hadits pada Ust. Zabidi. Belajar shorof pada Ust. Ihsan. Belajar ushul fiqih pada Ust. Mustholih yang merupakan salah satu murid Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki. Saya belajar tasawuf pada KH. Mukhlisul Amal. Belajar faroid pada Ust. Muhibbun dan masih banyak lagi guru-guru saya yang tidak saya sebutkan di sini.

Aktifitas Sekarang


Seperti pada umumnya orang yang berkeluarga, saya juga bekerja mencari nafkah. Ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap suami. Saya bekerja hanya pagi hari, setelah sholat duha hingga jam sebelas. Waktu selebihnya saya gunakan untuk mengajar.

Saat ini saya mengajar di madrasah yang saya dirikan dan di pondok pesantren Tahfizul Quran Ambarawa, Pringsewu, Lampung. Di samping itu, saya juga ngisi pengajian rutinan di masjid Darus Salam, Pagersari, Peringsewu, Lampung.

Di sela-sela aktifitas itu, saya menyempatkan diri untuk menulis dalam berbagai bidang seperti al-quran, hadits, aqidah, fiqih, ahlak. Saya juga menulis berbagai masalah yang disengketakan oleh wahhabi seperti masalah bidah, tawasul, maulid nabi, tahlilan dan lain-lain.

Di samping itu saya juga menerima tanya jawab seputar masalah tauhid, ibadah, muammalah, keluarga. Bagi anda yang ingin mengajukan pertanyaan, silahkan masuk ke halaman saya Qosim Ibn ‘Aly atau ke wall saya Qosim Ibn Aly atau ke grup yang saya dirikan Fiqih Madzhab Syafii.

Demikianlah otografi singkat saya sebagai perkenalan. Semoga perkenalan ini bisa memupuk kasih sayang dan menjadi pendekat antara kita. Amin. Wassalamu Alaikum Warohmatulloh.


Qosim Ibn Aly
E-Mail: qosim-aly@yahoo.com
HP : 085 88888 7170 

Comments

  1. selamat berjuang dalam jalan Ahlus-Sunnah wa Al-Jamaa'ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih atas kunjungannya. mohon doanya semoga terus istiqomah dalam berdakwah.

      Delete
  2. Assalamualaikum,wr.wb.
    Maaf sebelumnya,saya mau tanya.
    Apakah tahfidzul qur'an di ponpes pringsewu itu juga cabang dr ponpes habib yahya assegaf?saya sedang mencari pondok pesantren tahfidzul qur'an.yang metode tartil..terimakasih.
    Wassalamualaikum.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa alaikum salam.wr.wb..
      Itu bukan cabangnya pondok Habib Yahya. Itu pondok yg didirikan oleh K.H. Muahhamd Rais. Pondok itu lebih tua ketimbang pondoknya Habib Yahya.

      Delete
  3. Pak ustadz mau tanya mau masuk kan anak ke Darut tauhid kh. Thoifur Mawardi apa punya nomor ygbisa dihubungi? Anak saat ini kelas 4&5, mohon saran

    ReplyDelete
  4. Ada foto nya abah yg masih muda gak kang

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nabi Muhammad Mempersaudarakan Muhajir dan Anshor

Persaudaraan  Muhajir dan Anshor Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase  baru  dalam hidup Nabi Muhammad . Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan  kepala  sebagai  tanda  hormat  dan  rasa  kagum. Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang  sebelum  itu  di  seluruh  wilayah  Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang sudah pernah ada. Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya  Abu  Bakr dan  Umar  -  demikianlah  mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang menjadi pokok pikirannya yang  mula-mula  ialah  menyusun barisan  kaum Muslimin serta mempererat persatuan mereka, guna menghilangkan segala  bayangan  yang  akan  membangkitkan  api permusuhan  lama di kalangan mereka itu. Strategi Nab

Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, Bagaimana hukumnya?

Persoalan Melaksanakan Sholat Jum'at Di Jalan Raya, saat ini banyak dibicarakan di medsos. Mereka mencoba menjawab pertanyaan Bagaimana hukumnya? Ilustrasi Jawaban Tidak ada yang mensyaratkan sholat jum'at harus di dalam masjid selain madzhab Maliki. Madzhab Syafii yang diikuti oleh mayoritas warga Indonesia, tidak melarang sholat jum'at di luar masjid. Itu artinya, sholat jum'at di jalan raya tetap sah. Berikut ta'bir dalam kitab-kitab madzhab syafii: قال في حاشية الشرواني على تحفة المنهج قول المتن في خطة أبنية...... الخ اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في مغني المحتاج على المنهاج ص ٤١٧ جز اول في قول المتن( أن تقام في خطة أبنية أوطان المجمّعين) اي وان لم تكن في مسجد. اھ وقال في شرح المحلي على المنهاج ص ٢٧٢ جز اول   في قول المتن ( أن تقام في خطّة أبنية أوطان المجمّعين) لأنها لم تقم في عصر النّبيّ صلى اللّه عليه وسلّم والخلفاء الراشدين إلاّ في مواضع الإقامة كما هو معلوم وهي ما ذكر سواء فيه المسجد والدّار والفضاء ..اھ قال

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu

Tafsir Surat An-Nisa : 47 Tentang Hari Sabtu , - Dalam al-quran, diahir surat anisa’ ayat 47 terdapat kalimat (yang artinya) “atau kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu...” Di sana terdapat kalimat hari sabtu dan tentunya ini melahirkan pertanyaan tentang hari sabtu dan itulah yang ditanyakan oleh member grup Fiqih Madzhab Syafi’i yang saya dirikan di facebook. Berikut pertanyaan tentang Tafsir Surat An-Nisa Ayat 47 Tentang Hari Sabtu. Alam Poetra Losariez السلا م عليكم .... Mohon penjelasan para alim,ustadz,ustadzah . Dalam surat an_nisa ayat 47 (d terakhir surat )yangg ber bunyi : ٠٠٠٠اونلعنهم كما لعنا اصحب السبت وكان امرالله مفعولا(٤٧) “... ataw kami laknat mereka sebagaimana kami melaknat orang-orang(yang berbuat maksiat) pada hari sabat(sabtu).dan ketetapan bagi allah pasti berlaku(Q,S an_nisa ayat 47) Pertanyaannya ... : ada apa dengan hari sabtu ? apakah hari sabtu hari yang d istimewakan a